Kamis, 21 Februari 2013

Sekilas tentang GANEFO

Olimpiade?
Olimpiade London 2012 mengeluarkan Amerika Serikat sebagai juara umum, sementara indonesia harus puas duduk pada posisi ke-63 dengan perolehan masing-masing 1 medali perak dan perunggu dari cabang olahraga angkat besi. Ini adalah kali pertama Indonesia tidak membawa medali Emas ke Indonesia sebagaimana ketika jaman keemasannya, Indonesia pernah memboyong 5 dari 6 medali emas yang disediakan pada cabang olahraga Bulu tangkis.
Olimpiade merupakan pekan olahraga skala internasional terbesar dengan melibatkan lebih dari 100 negara di dunia yang tidak terbatas pada tingkat regional tertentu saja. Olimpiade yang dilaksanakan ini dikenal sebagai Olimpiade modern. Olimpiade modern pertama kali diadakan tahun 1896 di Athena dan selanjutnya dilaksanakan sebagai event empat tahunan. Indonesia sendiri bergabung untuk pertama kalinya ketika Olimpiade Helsinki tahun 1952.
Namun, Indonesia juga pernah menyatakan diri untuk keluar dari ajang akbar tersebut pada tahun 1962 setelah diputuskan pada sidang International Olympic Committee  (IOC) –tanpa kehadiran Indonesia – sebagai konsekuensi bagi Indonesia karena tidak mengundang Taiwan dan Israel pada pekan olahraga regional (SEA GAMES IV). Mereka berdalih bahwa Indonesia telah mecampuradukkan antara urusan politik dengan Olahraga. Hal ini sempat membuat wajah Indonesia dipandang sebelah mata oleh internasional.

Indonesia harus bagaimana???
Sang orator ulung, putera pertiwi – Ir.Soekarno memperkuat pendapatnya bahwa politik memang tidak dapat dipisahkan dari tubuh Olahraga. Karena keduanya memang harus saling mendukung sebagai suatu sistem, sebagaimana halnya urusan politik yang tidak dapat dipisahkan dari hukum. Hal tersebut direalisasikan dengan pembentukan Games of The New Emerging Forces (GANEFO) sebagai tandingan bagi Olimpiade. Atas dukungan Uni Soviet  –Pekan olahraga yang tujuan utamanya untuk memacu semangat negara-negara berkembang yang baru merdeka serta menyadarkan bahwa negara berkembang juga mampu berkiprah di kancah internasional –terlaksana dengan sempurna dengan mendapat dukungan dari seluruh bangsa indonesia dengan spirit “Onward! No Retreat” Maju Terus Pantang Mundur). Ganefo I ini diikuti oleh 48 Negara dengan lebih dari 2000 Atlet dari berbagai cabang olahraga.
Namun akibat perubahan peta politik kala itu, maka Ganefo I di Jakarta tersebut pun menjadi Ganefo yang terakhir pula, dimana Ganefo II yang awalnya direncanakan akan dihelat di Irak gagal dilaksanakan.
Semangat bung karno untuk menunjukkan kepada dunia bahwa negara berkembang bukan budak, Asia bukanlah boneka, dan Indonesia adalah bangsa yang besar –harus kita apresiasi. Memacu semangat rakyat serta mengalihkan perhatian rakyat dari krisis ekonomi kala itu kepada GANEFO –menunjukkan bahwa Soekarno memberikan pemahaman bahwa musuh kita yang sebenarnya adalah bukan dari dalam negera kita, melainkan dari luar. Hal inilah yang membuat kebhinekaan kita menjadi warna yang memperkuat solidaritas bangsa Indonesia.
Bagaimanakah nasib bangsa ini kini dan bagaimana di masa yang akan datang??
 Kini oli yang melumasi roda globalisasi di Indonesia adalah isu yang menggerogoti kebhinekaan kita. Eksistensi pluralisme yang seharusnya tidak perlu dipertanyakan (karena kita ada karenanya) pun menjadi sebuah perdebatan. Ternyata serangan  internal ini terlihat jauh lebih kejam daripada serangan eksternal yang terjadi pada masa lalu.
Apakah Indonesia siap untuk mengadakan GANEFO kembali??. Apakah kita akan mengguncang dunia ataukah kita yang terguncang oleh jiwa Individualis ini?? Atau setidaknya akankah semangat Ganefo tersebut dapat Reinkarnasi??
 Ini menjadi PR kita bersama…





*dari berbagai sumber


1 komentar:

  1. sekarang semangat Soekarno sudah mulai terkikis :(

    BalasHapus